Rabu, 22 November 2017

Nagasari

Bebikin kue ini mengingatkan saya sama almarhum ibu tercinta. Semasa saya kecil, ketika beliau bebikin sesuatu, entah itu membersihkan ikan, mencuci piring, mengepel, bahkan bikin kue pun beliau selalu memanggil saya untuk sekedar melihat dahulu lalu kemudian membantu beliau supaya pekerjaannya segera selesai. Maklumlah, kami bersaudara banyak, sejumlah 7 orang (2 orang perempuan), segala sesuatu selalu dibikin dalam porsi banyak. Anak perempuan di keluarga kami inilah yang kemudian punya tugas rumah terbanyak membantu orang tua. Saya beserta kakak peremuan saya kak Lina Syam berdua bekerja mengejarkan pekerjaan itu yang konon katanya pekerjaan perempuan itu berupa membantu ibu memasak, bikin kue/camilan, membersihkan rumah, bahkan kadang saya ikut ke sawah karna saya lebih gentelmen dibandingkan kakak perempuan ku :) :)

Sempat saya berpikir masa kanak-kanakku tidaklah bahagia karna bermain pun hanya boleh saat pulang ngaji, setelah saya masak air & masak nasi, kerja PR, baru boleh bermain. Mengajinya juga nggak perlu jauh-jauh2 karena yang jadi guru ngaji ku ya ibuku sendiri. Di rumah kami punya banyak anak santri yang ikut mengaji jadi saya punya banyak teman. asyikkkkk. Setelah saya menikah dan berumah tangga, baru saya sadari ternyata saya telah dibekali banyak oleh ibuku, Terima kasih ibu. Salah satunya ya, bebikin nagasari ini. Beliau mengajari saya membungkus nagasari dengan rapi, bahkan dahulu saya kadang kena marah kalau saja, cara membungkusku tidak rapi, atau ada adonan yang keluar dari daun pembungkus dalam nagasari. Berikut ini saya akan tuliskan resep nagasari dari ibu mertua ku & cara membungkus nagasari yang ibuku ajarkan. Lah pisang nya sendiri dapat, lagi-lagi dari kiriman mertua tersayang.



Nagasari ini teksturnya lembut, terasa kesat dimulut dan manisnya pas. Pada nagasari yang saya bikin kali ini saya meggunakan tepung beras yang digiling sendiri (beras yang dipabrik sampai halus sampai menjadi tepung). Berikut resepnya :


Nagasari
Resep : Wardiana Dhana

Resep dibawah ini menggunakan takaran mangkuk, yang kalau saya konversikan volume mangkuknya sama dengan 500ml, sebenarnya boleh saja menggunakan takaran wadah lain. boleh menggunakan gelas atau wadah lain tetapi intinya perbandingan tepung dan cairan/santan nya haruslah 1:1)

Bahan :
1 Mangkuk tepung beras
1 Mangkuk santan
5 sdm gula pasir (opsional mengikuti wadah yang digunakan menakar, semakin besar wadah yang digunakan menakar maka jumlah gula yang digunakan semakin banyak)
1/2 sdt garam (opsional)
1 sdt vanili bubuk
1 sdm margarin
8 buah pisang belah 2 atau 4 sesuai selera
daun pisang secukupnya untuk membungkus adonan

Cara buat :

  • Taruh tepung beras dalam wadah, sisihkan
  • Campurkan santan, garam, gula, vanili, margarin dalam panci lalu masak sambil diaduk sampai mendidih, setelah mendidih segera tuangkan ke dalam wadah berisi tepung beras. aduk rata sampai adonan mulus.

  • Adonan siap dibungkus 
  • Taruh pisang pada adonan, lumuri pisang dengan adonan lalu sendokkan ke daun, tambahkan adonan pada pisang yang belum tertutupi adonan, lalu bungkus daun adonan pisang tersebut. Berikut cara membungkus nagasari :









  • Atur nagasari yang telah dibungkus dalam kukusan, perciki permukaan nagasari dengan air lalu kukus selama 40 menit atau sampai matang


Selamat mencoba ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Featured post

Pisang Saus Karamel Step by Step

Alhamdulillah selalu saja ada rejeki yang datangnya tak disangka-sangka. beberapa hari yang lalu dapat kiriman pisang kepok lagi, karena ba...